Anak Jangan Jajan Sembarangan Diluar Orangtua harus mewaspadai jajan dan makanan yang beredar yang tidak menyehatkan bagi anak-anak. Pada monitoring gizi di Kecamatan Sambeng Ketua Tim Penggerak PKK Lamongan, Endang Rijanti Masfuk, Kamis (21/2) menyatakan prihatin atas beredarnya makanan dan jajanan di lingkungan sekolah yang tidak menyehatkan bagi anak-anak.
Endang menyatakan makanan dan jajanan itu nampaknya lezat dengan berbagai warna yang menarik namun belum tentu sehat dan menyehatkan bagi anak-anak. Bahkan kadang-kadang makanan itu bisa menimbulkan penyakit diare, batuk dan lain sebagainya. "Yang lebih m engerikan bisa menimbulkan penyakit tumor dan kanker akibat zat kimia berbahaya di dalamnya," kata Endang.
Peran penyuluhan dan sosialisasi dari ahli gizi sangat penting. Makanan sehat, bergizi, berimbang dan aman sangat diperlukan bagi anak-anak. "Tidak semua makanan yang mengenyangkan itu mengandung vitamin dan gizi yang diperlukan untuk tumbuh kembang anak," ujarnya.
Upaya peningkatan gizi kepada anak-anak diantaranya memberikan asupan gizi dan nutrisi yang tepat. Pada Kamis (21/2), di Kecamatan Sambeng diserahkan bantuan 10 paket asupan nutrisi kepada 10 balita yang berat badannya kurang ideal. Setiap paket berisi 10 boks susu nutrisi tinggi, satu bungkus kacang hijau, biskuit khusus bayi, dan abon sapi.
Kepala Unit Pelaksa Teknis Puskesmas Sambeng, dr Sulistiawati menyatakan bantuan asupan nutrisi tersebut merupakan paket bantuan tahap ketiga. "Tahap pertama dimulai sejak Desember 2007 lalu. Paket bantuan yang diberikan sangat membantu meningkatkan nutris i anak-anak. Di Sambeng terdapat 3.153 balita," jelasnya.
Camat Sambeng Marjono menuturkan selama ini kunjungan masyarakat ke Puskesmas kurang akibat keengganan masyarakat. Kepala Desa diminta memfasilitasi masyarakatnya jika sakit untuk berobat ke Puskesmas. Saat ini masyarakat Lamongan sudah dibebaskan dari biaya perawatan di Puskesmas Anak Jangan Jajan Sembarangan Diluar.
Endang menyatakan makanan dan jajanan itu nampaknya lezat dengan berbagai warna yang menarik namun belum tentu sehat dan menyehatkan bagi anak-anak. Bahkan kadang-kadang makanan itu bisa menimbulkan penyakit diare, batuk dan lain sebagainya. "Yang lebih m engerikan bisa menimbulkan penyakit tumor dan kanker akibat zat kimia berbahaya di dalamnya," kata Endang.
Peran penyuluhan dan sosialisasi dari ahli gizi sangat penting. Makanan sehat, bergizi, berimbang dan aman sangat diperlukan bagi anak-anak. "Tidak semua makanan yang mengenyangkan itu mengandung vitamin dan gizi yang diperlukan untuk tumbuh kembang anak," ujarnya.
Upaya peningkatan gizi kepada anak-anak diantaranya memberikan asupan gizi dan nutrisi yang tepat. Pada Kamis (21/2), di Kecamatan Sambeng diserahkan bantuan 10 paket asupan nutrisi kepada 10 balita yang berat badannya kurang ideal. Setiap paket berisi 10 boks susu nutrisi tinggi, satu bungkus kacang hijau, biskuit khusus bayi, dan abon sapi.
Kepala Unit Pelaksa Teknis Puskesmas Sambeng, dr Sulistiawati menyatakan bantuan asupan nutrisi tersebut merupakan paket bantuan tahap ketiga. "Tahap pertama dimulai sejak Desember 2007 lalu. Paket bantuan yang diberikan sangat membantu meningkatkan nutris i anak-anak. Di Sambeng terdapat 3.153 balita," jelasnya.
Camat Sambeng Marjono menuturkan selama ini kunjungan masyarakat ke Puskesmas kurang akibat keengganan masyarakat. Kepala Desa diminta memfasilitasi masyarakatnya jika sakit untuk berobat ke Puskesmas. Saat ini masyarakat Lamongan sudah dibebaskan dari biaya perawatan di Puskesmas Anak Jangan Jajan Sembarangan Diluar.
Anda sedang membaca artikel tentang
Anak Jangan Jajan Sembarangan Diluar
Dengan url
http://seranganbakteri.blogspot.com/2012/06/anak-jangan-jajan-sembarangan-diluar.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Anak Jangan Jajan Sembarangan Diluar
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Anak Jangan Jajan Sembarangan Diluar
sebagai sumbernya
1 komentar:
Jangan-jangan alasan prinsip ekonomi untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya menjadi tuan bagi penjaja jajanan.
Atau jangan-jangan perasaan bangga orang tua-lah yang telah memberi uang jajan siswa.
Atau jangan-jangan pula pihak sekolah yang tidak memberi sarana untuk jajan sehat.
Dalam hal ini siswa menjadi korban atau pelaku, sulit untuk menentukan.
Mudah-mudahan Jangan jajan sembarangan bukan sekedar Slogan.
Posting Komentar